dzikir

Sabtu, 16 Maret 2013

Kisah Sang Gubernur (Akuntansi Keperilakuan)

Siegel menceritakan tentang sebuah kisah pada tahun 1984 di Amerika Serikat tepatnya di kota New York  kisah tentang seorang Gubernur Mario M. Cuomo namanya.

Pada Awal Pemerintahannnya, Pertemuan Pertama Pembahasan Anggaran.
Mr. Cuomo dihadapkan pada kenyataan bahwa dia harus menaikan  Pajak untuk mengurangi belanja pengeluaran sekitar $ 300 juta.

Cuomo telah berjanji kepada pemilihnya bahwa dia tidak akan menaikkan salah satu dari tiga pajak yaitu: pajak pendapatan individu, pajak perusahaan, dan pajak penjualan.

Penasihat gubernur menyajikan sekitar 40 pilihan pendapatan tapi secara pribadi mendesak Cuomo untuk menaikkan pajak penjualan.

Mr Cuomo kemudian menjelaskan kepada peserta meeting bahwa penasihatnya adalah seorang "budgeteers", “Mereka tidak mengerti psikologi".

Sementara meningkatkan pendapatan dengan menaikan pajak dari salah satu dari tiga besar pajak akan  menghambat citra stabilitas yang Cuomo ingin buat dan akan menodai kredibilitas Cuomo dimata konstituen-nya.

Jika pertemuan Pak Cuomo itu harus diadakan hari ini- dengan penasihat baru yang terlatih dalam akuntansi keperilakuaan -dia tidak akan membuat pernyataan kepada mereka  bahwa "mereka tidak mengerti psikologi ."

Akuntansi perilaku adalah antar muka ilmu akuntansi dan sosial.
Hal ini berkaitan dengan bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntansi dan keputusan bisnis dan perilaku manusia.


Pemerintah Indonesia baik presiden maupun gubernur tentunya menghadapi hal yang sama, ketika mereka dihadapkan pada kenyataan memutuskan menutup kekurangan anggaran akibat belanja dan mencari jalan keluarnya.

Menarik bukan...
Akuntansi keprilakuan diterapkan hampir disemua level tidak cuma disektor pemerintahan saja.

Selamat belajar tentang Akuntansi Keprilakuan.(Nurkhikmah)