dzikir

Sabtu, 27 April 2013

Balance Scorecard Pada Perusahaan



Konsep tentang Balanced scorecard (BSC) pertama kali diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton dalam artikelnya pada Harvard Business Review yang diterbitkan tahun 1992.

Pemikiran muncul dilandasi oleh anggapan bahwa pengukuran kinerja tradisional yang biasanya menggunakan tolok ukur keuangan dianggap tidak lagi mampu mengukur kinerja harta yang tidak tampak (intangible assets) dan harta-harta intelektual (SDM) perusahaan.

Selain itu pengukuran kinerja keuangan tidak mampu banyak mengungkap mengenai masa lalu perusahaan dan tak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik (Kaplan dan Norton, 1996)

BSC ini mempunyai keistimewaan karena selain mempertimbangkan kinerja-kinerja finansial, BSC juga mempertimbangkan kinerja non finansial. 

BSC tidak hanya mengukur hasil (outcome ) tapi juga aktivitas-aktivitas penentu hasil akhir (driver). 

Balance Scorecard menjadi suatu sistem manajemen strategi yang komprehensif.

Balanced Scorecard  mempertimbangkan empat perspektif, yaitu
  • perspektif keuangan, 
  • customer, 
  • proses internal bisnis, 
  • pembelajaran dan pertumbuhan